INDONESIARAYA.CO.ID – Writing is the Civilization. Di seluruh dunia, of course, anyaman peradaban dan tulisan ga bisa dipisahkan.
The growth of civilization has been inextricably interwoven with the rise of writing. Tulisan punya “civilizing effect” pada manusia.
“Good writing is the hardest form of thinking,” kata Penulis Pat Conroy.
Menhan Prabowo Subianto sering kepergok menulis catatan saat bersama President Jokowi. Attentively. He is taking notes.
Baca Juga:
Prabowo akan Tingkatkan Kerja Sama Pendidikan dengan Rusia Melalui Beasiswa dan Pelatihan Medis
Daftar 14 Nama Cagub Cawagub yang Diputuskan Partai Gerindra Maju pada Pilkada 2024, Super Lengkap
Informasi, keterangan, dan instruksi kecil Presiden Jokowi ditulisnya di notebook. Dia simpan dan diproses sebagai basis action plans.
Luar biasa Menhan Prabowo Subianto. He is a working man. Setia. Patuh. Detail. I am so proud for being his cadre.
Note-taking adalah skill mengingat informasi secara evergreen.
Habitus “mencatat” or taking-note adalah tanda Menhan Prabowo Subianto seorang yang humble.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Dapat Pujian Langsung dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas Usai Pidato di KTT Gaza
Presiden Jokowi Instruksikan Prabowo Subianto Kerja Sama dengan UEA Operasikan RS di Gaza
Prabowo Subianto Laporan Kunker di Singapura ke Presiden Jokowi Soal Gaza hingga Ukraina
Kapasitas thinking, remembering, learning, IQ dan reasoning-nya masi sangat baik. Ingatan kuat.
Waktu Nobar film “Adagium” di Plasa Senayan, Menhan Prabowo Subianto melihat saya. Dia nyapa, “Hey ke mana aja, lama ga keliatan”.
Dia masi ingat saya. Padahal sudah 4 tahunan ga pernah tatap muka.
“Taking-note” menyatakan dia ga sepelekan “Memory, Forgetfulness, and Aging”. Dia ga mau bikin Presiden Jokowi kecewa karena lupa hal kecil.
Baca Juga:
Hanya yang Kuat Sampai di Puncak, Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bicara Pentingnya Kesetiaan
Tidak Bawa Orang Toxic Masuk Pemerintahan, Ini Permintaan Luhut Pandjaitan kepada Prabowo Subianto
Sekali pun human brain terdiri dari 1 milyar neurons yang setiap 1 neuron menciptakan 1000 koneksi dengan neurons lain sehingga ada 1 triliun koneksi antar neurons di dalam kepala 1 orang.
Astonishingly otak manusia punya kapasitas memory storage 2.5 petabytes (1 million gigabytes).
Sepadan dengan 3 juta jam TV shows tanpa henti selama 300 tahun baru bisa membuat otak manusia full-loaded.
Dengan “Mencatat”, Menhan Prabowo Subianto bisa meminimalisir fenomena umum yang disebut “forgetting curve.”
“Forgetting Curve” adalah fenomena alamiah & normal. Manusia akan lupa sesuatu secara drastis selama 30 hari pertama sampai hanya tersisa 20% dari memori awal.
Menhan Prabowo Subianto knows exactly. Dia punya cara jitu mengatasi “forgetting curve”.
Cara sederhana yang sering ga dianggep penting oleh big ego.
Have u ever seen someone like My Chairman Prabowo Subianto?
Oleh: Zeng Wei Jian, Kolumnis dan Pegiat Media Sosial.***