KALIMANTANRAYA.COM – Republik Indonesia bisa menjadi negara maju dengan apabila para elit kedepankan kerukunan, kerjasama, kolaborasi dan tidak ingin menang sendiri.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan hal itu di Grand Ballroom Minhaajurosyidiin, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (7/11/2023).
Prabowo Subianto mengungkapkan saat dirinya hadir menjadi narasumber dalam acara Pembekalan Materi acara Rakernas LDII 2023
“Kita harus sadar bahwa kita bertanggung jawab atas seluruh Rakyat Indonesia karena itu yang dikatakan oleh banyak pengamat kajian strategis.”
Baca Juga:
Jordi Amat, Pemain Belakang Timnas Indonesia Tidak akan Tampil dalam Laga Lawan Tiongkok
Presiden Jokowi Minta Cek Lebih Lanjut, Tanggapan Soal Deflasi yang Terjadi 5 Bulan Berturut-turut
“Indonesia bisa jadi negara makmur, kalau elitnya bisa kerjasama, bisa kolaborasi dan tidak mau main menang sendiri.” ungkap Prabowo Subianto.
Baca artikel lainnya, di sini: Jasa Siaran Pers Melayani Kebutuhan Publikasi Press Release Secara Serentak di Puluhan Media dan Setiap Hari
Prabowo Subianto juga menekankan bahwa rakyat Indonesia membutuhkan para pemimpin untuk rukun dalam bekerja sama guna mewujudkan Indonesia lebih baik.
“Rakyat kita membutuhkan seluruh elit rukun bisa kerjasama, kadang-kadang sulit, kadang memang tidak gampang.”
Baca Juga:
Soal Meutya Hafid Jadi Menkominfo di Kabinet Prabowo Subianto, Budi Arìe Setiadi: Enggak Apa-apa
“Jangan sampai terjadi pemikiran-pemikiran yang terlalu sempit, negara kita luar biasa begitu kaya.” tutur Prabowo Subianto.
Bahkan hal itu sudah ia tunjukkan ketika rendah hati menerima kekalahannya dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2019 silam.
“Pak Jokowi kalahkan saya, tapi saya punya insting firasat Pak Jokowi ini hatinya baik, hasratnya baik sama dengan saya,” ucap Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto mengatakan memiliki insting yang baik terhadap Jokowi sehingga mau diajak bekerjasama dalam Kabinet Pemerintahan Indonesia Maju menjadi Menteri Pertahanan.
Baca Juga:
Kaesang Pangarep Siap Ikuti Keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi, Termasuk Gratifikasi atau Bukan
“Kenapa kita tidak bisa kerjasama? Kalau niat kita sama ingin berbakti kepada seluruh rakyat Indonesia bersatu untuk rakyat kita.” tuturnya.***